Thursday, March 22, 2012

SMP Negeri 4 Mendoyo, Sekolah Kajian Dalam Kenangan

Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah sebagai pemegang mandat mempunyai tanggung jawab yang besar dalam penyelenggaraan pendidikan. Begitu berharapnya masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Jembrana, maka pemerintah mendesain sebuah pendidikan sebagai sebuah model yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan masyarakat Jembrana.
Pilihan itu jatuh pada SMP Negeri 4 Mendoyo
yang terletak di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Konsep pendirian sekolah ini mengadopsi proses pendidikan di Negara Jepang, SMA Taruna Nusantara, bahkan pondok pesantren. Sekolah model ini didirikan berdasarkan Keputusan Bupati Jembrana nomor 548 Tahun 2002 dengan sebutan Sekolah Kajian.
Sebagai sekolah model tentu program yang diterapkan di SMP Negeri 4 Mendoyo berbeda dengan sekolah lain di Kabupaten Jembrana. Perbedaan tersebut meliputi:
1. Jumlah mata pelajaran lebih banyak daripada sekolah umum mengingat disamping menerapkan kurikulum secara nasional, sekolah ini memberikan Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2.  Waktu belajar siswa lebih lama daripada sekolah lain. Belajar mulai pukul 07.00 – 15.30 WITA
3. SMP Negeri 4 Mendoyo melaksanakan kegiatan makan siang bersama. Guru, pegawai dan seluruh siswa disediakan makanan oleh Pemerintah kabupaten. Hal tersebut dilaksanakan pada pukul 12.30 WITA.
4.  Menyediakan asrama bagi siswa yang berminat tinggal di asrama.
Dengan Visi “Terwujudnya Sekolah Yang Unggul Dalam Prestasi Berakar Pada Nilai-Nilai Budaya Bangsa” SMP Negeri  4 Mendoyo mampu mengubah warna pendidikan di Kabupaten Jembrana. Dengan menyandang status Sekolah Kajian, SMP Negeri 4 Mendoyo selalu mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jembrana. Bahkan, pemerintah Kabupaten/ Kota yang berasal dari luar Bali sering melaksanakan studi banding ke SMP Kajian ini untuk melihat dari dekat penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Jembrana.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman, masyarakat Jembrana sangat dinamis. Sebagian masyarakat yang peduli tentang pendidikan yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 4 Mendoyo tidak menyisakan waktu anak-anak untuk bermain. Hal tersebut membuat anak-anak menjadi jenuh, bahkan setres. Sebagian masyarakat yang lain menganggap bahwa dengan dengan mengikuti program pendidikan di sekolah fullday ini para orang tua merasa terbantu dalam hal pengawasan perkembangan anak-anaknya, mengingat sebagian besar waktunya dihabiskan di sekolah. Orang tua tidak khawatir terhadap anak-anaknya jika berada di sekolah dibandingkan berada di luar sekolah, apalagi diharapkan pada kehidupan yang konsumtif dewasa ini.
Sehubungan dengan polemik tentang Sekolah Kajian di masyarakat, pemerintah Kabupaten Jembrana, melalui Badan Perencanaan Pembangunan daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana menyelenggarakan Seminar yang bertujuan untuk mengkaji Sekolah Kajian. Untuk melengkapi informasi yang diharapkan, SMP Negeri 4 Mendoyo juga melaksanakan jajak pendapat dari komponen siswa, orang tua siswa, dan guru serta staf tata usaha.
Berdasarkan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, bahwa mengingat standar atau kategori sekolah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, yakni Kementerian Pendidikan Nasional hanya ada 4 kategori sekolah, yakni SSN, RSKM, RSBI, dan SBI, maka diharapkan agar Sekolah Kajian baik di tingkat SMP maupun di tingkat SMA yang ada di Kabupaten Jembrana, sebaiknya dihapus dan selanjutnya mengikuti kategori nasional. Penghapusan tersebut berdasarkan atas pertimbangan bahwa tidak adanya kejelasan definisi dan kriteria untuk Sekolah Kajian. Disamping itu, jajak pendapat yang dilaksanakan oleh pihak sekolah yang menanyakan setuju atau tidak setuju tentang sekolah kajian, hasilnya sebagai berikut:
1.  Siswa yang setuju Sekolah Kajian dilanjutkan sebanyak 6,86%, siswa yang tidak setuju dilanjutkan sebanyak 90,14%
2.    Orang tua siswa setuju sekolah kajian dilanjutkan sebanyak 34,18%, orang tua siswa yang tidak setuju dilanjutkan sebanyak 65,81%
3.  Guru dan staf TU yang setuju sekolah kajian jumlahnya 17,86%, sedangkan yang tidak setuju 82,14%
Berdasarkan hasil kajian dan jajak pendapat yang dilaksanakan, maka sejak 1 April 2010 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jembrana Nomor: 455 tahun 2011 tanggal 26 April 2011 SMP Negeri 4 Mendoyo dikembalikan kategori sebagaimana yang berlaku secara Nasional yaitu menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)
Orang bijak mengatakan apalah artinya sebuah nama. Nama terkadang tidak penting, mengingat nama yang baik tidak akan menjamin melahirkan insan yang baik. Orang bali mengungkapkan Payuk Prungpung Misi Brem. Nama sekolah boleh kurang bergengsi, namun disana terdapat siswa yang berkualitas. Walaupun kategori berubah, komitmen untuk mencetak siswa yang berjiwa kompetitif tidak pernah pupus. SMP Negeri 4 Mendoyo tetap melaksanakan proses pembelajaran dengan mengedepankan penanaman konsep kerja keras, kerja cerdas dan kerja iklas.
Alhasil, prestasi yang diraih baik dalam bidang akademik maupun non akademik sejak tahun 2010 cukup membanggakan. Dalam bidang non akademik prestasi yang diraih antara lain : sebagai juara 1 kostum terbaik dalam festival Tari Yosakoi di Surabaya tahun 2010, sebagai penerima penghargaan Tri Hita Karana Award 2010, juara 1 lomba Green School, juara 1 lomba Baleganjur tahun 2010 dan 2011, juara 1 lomba tari Wiranata dan tari Nelayan tahun 2010, juara 1 lomba Majalah Dinding tahun 2010, juara 1 lomba Nyurat Aksara Bali tahun 2011, mendapat penghargaan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2010, mendapat penghargaan menjadi Sekolah Sobat Bumi Champion tahun 2012, menjadi peserta Parada Gong Kebyar Anak-anak dalam Pesta Kesenian Bali ke-33 tahun 2011, bahkan SMP negeri 4 Mendoyo telah mengadakan sister school dengan Sinonome Junior High School Jepang.
Prestasi bidang akademik yang diraih dalam satu tahun terakhir ini antara lain: juara 3 rata-rata Nilai Ujian Nasional tingkat Kabupaten tahun 2010, juara 3 lomba karya tulis bertema lingkungan tahun 2011, masuk nominasi Olimpiade Biologi tingkat provinsi, juara 3 Olimpiade sanitasi tingkat Nasional Tahun 2011, juara 2 lomba siswa berprestasi putra dan putri tahun 2011, juara 1 lomba guru berprestasi tahun 2011 dan juara 1 kinerja kepala sekolah tahun 2011.
Dengan berdasarkan filsafat “ Jnanam Lokagrahartam “ SMP Negeri 4 Mendoyo akan selalu mengabdi kepada masyarakat memajukan pendidikan di Kabupaten jembrana untuk kesejahtraaan umat manusia.
By_I Ketut Tastra, S.Pd