Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sekolah sebagai pemegang mandat mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam penyelenggaraan pendidikan. Begitu berharapnya masyarakat terhadap
kualitas pendidikan di Kabupaten Jembrana, maka pemerintah mendesain sebuah
pendidikan sebagai sebuah model yang diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap kemajuan masyarakat Jembrana.
Pilihan itu jatuh pada SMP Negeri 4 Mendoyo
yang
terletak di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,
Provinsi Bali. Konsep pendirian sekolah ini mengadopsi proses pendidikan di
Negara Jepang, SMA Taruna Nusantara, bahkan pondok pesantren. Sekolah model ini
didirikan berdasarkan Keputusan Bupati Jembrana nomor 548 Tahun 2002 dengan
sebutan Sekolah Kajian.
Sebagai sekolah model tentu program yang diterapkan
di SMP Negeri 4 Mendoyo berbeda dengan sekolah lain di Kabupaten Jembrana.
Perbedaan tersebut meliputi:
1. Jumlah mata pelajaran lebih banyak daripada
sekolah umum mengingat disamping menerapkan kurikulum secara nasional, sekolah
ini memberikan Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2. Waktu belajar siswa lebih lama daripada sekolah
lain. Belajar mulai pukul 07.00 – 15.30 WITA
3. SMP Negeri 4 Mendoyo melaksanakan kegiatan makan
siang bersama. Guru, pegawai dan seluruh siswa disediakan makanan oleh
Pemerintah kabupaten. Hal tersebut dilaksanakan pada pukul 12.30 WITA.
4. Menyediakan asrama bagi siswa yang berminat
tinggal di asrama.
Dengan Visi “Terwujudnya Sekolah Yang Unggul Dalam
Prestasi Berakar Pada Nilai-Nilai Budaya Bangsa” SMP Negeri 4 Mendoyo mampu mengubah warna pendidikan di
Kabupaten Jembrana. Dengan menyandang status Sekolah Kajian, SMP Negeri 4
Mendoyo selalu mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jembrana. Bahkan,
pemerintah Kabupaten/ Kota yang berasal dari luar Bali sering melaksanakan
studi banding ke SMP Kajian ini untuk melihat dari dekat penyelenggaraan
pendidikan di Kabupaten Jembrana.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan
zaman, masyarakat Jembrana sangat dinamis. Sebagian masyarakat yang peduli
tentang pendidikan yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 4 Mendoyo tidak menyisakan
waktu anak-anak untuk bermain. Hal tersebut membuat anak-anak menjadi jenuh,
bahkan setres. Sebagian masyarakat yang lain menganggap bahwa dengan dengan
mengikuti program pendidikan di sekolah fullday
ini para orang tua merasa terbantu dalam hal pengawasan perkembangan
anak-anaknya, mengingat sebagian besar waktunya dihabiskan di sekolah. Orang
tua tidak khawatir terhadap anak-anaknya jika berada di sekolah dibandingkan
berada di luar sekolah, apalagi diharapkan pada kehidupan yang konsumtif dewasa
ini.
Sehubungan dengan polemik tentang Sekolah Kajian di
masyarakat, pemerintah Kabupaten Jembrana, melalui Badan Perencanaan
Pembangunan daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana menyelenggarakan
Seminar yang bertujuan untuk mengkaji Sekolah Kajian. Untuk melengkapi
informasi yang diharapkan, SMP Negeri 4 Mendoyo juga melaksanakan jajak
pendapat dari komponen siswa, orang tua siswa, dan guru serta staf tata usaha.
Berdasarkan hasil kajian Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, bahwa mengingat
standar atau kategori sekolah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,
yakni Kementerian Pendidikan Nasional hanya ada 4 kategori sekolah, yakni SSN,
RSKM, RSBI, dan SBI, maka diharapkan agar Sekolah Kajian baik di tingkat SMP
maupun di tingkat SMA yang ada di Kabupaten Jembrana, sebaiknya dihapus dan
selanjutnya mengikuti kategori nasional. Penghapusan tersebut berdasarkan atas
pertimbangan bahwa tidak adanya kejelasan definisi dan kriteria untuk Sekolah
Kajian. Disamping itu, jajak pendapat yang dilaksanakan oleh pihak sekolah yang
menanyakan setuju atau tidak setuju tentang sekolah kajian, hasilnya sebagai
berikut:
1. Siswa yang setuju Sekolah Kajian dilanjutkan
sebanyak 6,86%, siswa yang tidak setuju dilanjutkan sebanyak 90,14%
2. Orang tua siswa setuju sekolah kajian dilanjutkan
sebanyak 34,18%, orang tua siswa yang tidak setuju dilanjutkan sebanyak 65,81%
3. Guru dan staf TU yang setuju sekolah kajian
jumlahnya 17,86%, sedangkan yang tidak setuju 82,14%
Berdasarkan hasil kajian dan jajak pendapat yang
dilaksanakan, maka sejak 1 April 2010 berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Jembrana Nomor: 455 tahun 2011 tanggal 26 April 2011 SMP Negeri 4 Mendoyo
dikembalikan kategori sebagaimana yang berlaku secara Nasional yaitu menjadi
Sekolah Standar Nasional (SSN)
Orang bijak mengatakan apalah artinya sebuah nama.
Nama terkadang tidak penting, mengingat nama yang baik tidak akan menjamin
melahirkan insan yang baik. Orang bali mengungkapkan Payuk Prungpung Misi Brem.
Nama sekolah boleh kurang bergengsi, namun disana terdapat siswa yang berkualitas.
Walaupun kategori berubah, komitmen untuk mencetak siswa yang berjiwa
kompetitif tidak pernah pupus. SMP Negeri 4 Mendoyo tetap melaksanakan proses
pembelajaran dengan mengedepankan penanaman konsep kerja keras, kerja cerdas
dan kerja iklas.
Alhasil, prestasi yang diraih baik dalam bidang
akademik maupun non akademik sejak tahun 2010 cukup membanggakan. Dalam bidang
non akademik prestasi yang diraih antara lain : sebagai juara 1 kostum terbaik
dalam festival Tari Yosakoi di Surabaya tahun 2010, sebagai penerima
penghargaan Tri Hita Karana Award 2010, juara 1 lomba Green School, juara 1 lomba Baleganjur tahun 2010 dan 2011, juara 1
lomba tari Wiranata dan tari Nelayan tahun 2010, juara 1 lomba Majalah Dinding
tahun 2010, juara 1 lomba Nyurat Aksara Bali tahun 2011, mendapat penghargaan
menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2010, mendapat penghargaan menjadi
Sekolah Sobat Bumi Champion tahun 2012, menjadi peserta Parada Gong Kebyar
Anak-anak dalam Pesta Kesenian Bali ke-33 tahun 2011, bahkan SMP negeri 4
Mendoyo telah mengadakan sister school
dengan Sinonome Junior High School Jepang.
Prestasi bidang akademik yang diraih dalam satu
tahun terakhir ini antara lain: juara 3 rata-rata Nilai Ujian Nasional tingkat
Kabupaten tahun 2010, juara 3 lomba karya tulis bertema lingkungan tahun 2011,
masuk nominasi Olimpiade Biologi tingkat provinsi, juara 3 Olimpiade sanitasi
tingkat Nasional Tahun 2011, juara 2 lomba siswa berprestasi putra dan putri
tahun 2011, juara 1 lomba guru berprestasi tahun 2011 dan juara 1 kinerja
kepala sekolah tahun 2011.
Dengan berdasarkan filsafat “ Jnanam Lokagrahartam
“ SMP Negeri 4 Mendoyo akan selalu mengabdi kepada masyarakat memajukan
pendidikan di Kabupaten jembrana untuk kesejahtraaan umat manusia.
By_I Ketut Tastra, S.Pd